Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
bekasi, jawa barat, Indonesia
gak tau
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pembahasan Teori Organisasi dan Contohnya

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri Ban kini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Seiring dengan perkembangan outomotif dan berbagai ragam tipe kendaraan, penggunaan ban menjadi bagian penting yang tak terlupakan. Ban juga bukan hanya semata-mata pelengkap memaksimalkan fungsi roda, tetapi juga bagian penting untuk kelengkapan kebutuhan keamanan, dan kenyamanan berkendara.
Bridgestone Corporation, yang berkantor pusat di Tokyo, adalah perusahaan terbesar di dunia penghasil ban dan karet. Selain ban yang digunakan dalam berbagai aplikasi, juga memproduksi berbagai ragam produk, yang meliputi industri karet dan produk kimia dan barang olahraga. Produk-produknya dijual di lebih dari 150 negara dan teritori di seluruh dunia.

B. Tujuan Penelitian
Saya menyusun tugas mata kuliah softskill yang diberikan oleh dosen teori organisasi umum 1 saya yaitu Bapak Edy Nursanta. Tugas ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana situasi atau kondisi keorganisasian dalam suatu organisasi laba maupun non laba. Dimana saya dituntut untuk menentukan dan memilih salah satu pembahasan tentang contoh organisasi, dari sekian banyak organisasi saya memilih untuk membahas PT. Bridgestone tire indonesia (organisasi laba).

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Pengertian organisasi menurut para ahli :
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Fungsi Pengorganisasian merupakan proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
- Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan.

- Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab.

- Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia/tenaga kerja.

- Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.
Organisasi terdapat 2 jenis yaitu organisasi nirlaba dan organisasi laba.
1. Organisasi Nirlaba
Organisasi nirlaba atau organisasi non profit adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik publik untuk suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). organisasi nirlaba meliputi keagamaan, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi sukarelawan, serikat buruh.
Lembaga nirlaba atau organisasi non profit merupakan salah satu komponen dalam masyarakat yang perannya terasa menjadi penting sejak era reformasi, tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kini semakin banyak keterlibatan lembaga nirlaba. Organisasi nirlaba pada prinsipnya adalah alat untuk mencapai tujuan (aktualisasi filosofi) dari sekelompok orang yang memilikinya. Karena itu bukan tidak mungkin diantara lembaga yang satu dengan yang lain memiliki filosofi (pandangan hidup) yang berbeda, maka operasionalisasi dari filosofi tersebut kemungkinan juga akan berbeda.
Ciri-ciri organisasi nirlaba :
1. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapakan pembayaran kembali atas manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
2. Menghasilkan barang dan/ atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
3. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuiditas atau pembubaran entitas.

2. Organisasi Laba
Organisasi laba merupakan  suatu organisasi yang bertujuan untuk mendapatkan laba dalam kegiatannya. Contohnya adalah perusahaan, rumah sakit swasta, dan lain-lain. Namun, suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatannya tidak mengalami sedikit hambatan. Banyak tantangan yang dialami perusahaan. Oleh karena itu sangatlah dibutuhkan manajemen yang baik dalam suatu perusahaan. Dengan manajemen, suatu perusahaan memiliki budaya organisasinya demi menciptakan suasana kerja yang rasional dan sistematis.
Perbedaan Organisasi Nirlaba Dengan Organisasi Laba
Banyak hal yang membedakan antara organisasi nirlaba dengan organisasi laba. Siapa sesungguhnya ’pemilik’ organisasi nirlaba, apakah anggota, klien, atau donatur. Pada organisasi laba, pemilik jelas memperoleh untung dari hasil usaha organisasinya. Dalam hal donatur, organisasi nirlaba membutuhkannya sebagai sumber pendanaan. Berbeda dengan organisasi laba yang telah memiliki sumber pendanaan yang jelas, yakni dari keuntungan usahanya. Dalam hal penyebaran tanggung jawab, pada organisasi laba telah jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris, yang kemudian memilih seorang Direktur Pelaksana. Sedangkan pada organisasi nirlaba, hal ini tidak mudah dilakukan. Anggota Dewan Komisaris bukanlah ’pemilik’ organisasi.
Jenis-jenis Organisasi :
* Organisasi Profit/laba
- Perusahaan Besar
- Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Ritel, dll
- Perusahaan Kecil
- Koperasi
- Perusahaan Multinasional
- Dll

* Organisasi Non Profit/Nirlaba
- Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota
- Lembaga Pendidikan Negeri
- Yayasan Sosial,
- Dll

Karakter yang dimiliki suatu organisasi dibagi dalam beberapa tingkatan sehingga membedakan suatu organsasi dengan organisasi lainnya yaitu :
1.      Inovasi dalam pengambilan resiko
2.      Perhatian terhadap detail
3.      Orientasi terhadap hasil
4.      Orientasi kepada individu
5.      Orientasi terhadap kelompok
6.      Agresivitas
7.      Stabilitas
Pengertian Budaya Organisasi
Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan. Para peneliti organisasi sudah lama melihat setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda satu dengan lainnya meskipun mereka menjalankan fungsi yang sama. Satu organisasi dibandingkan organisasi lainnya bisa saja lebih otoritarian atau demokratis, sangat terikat peraturan atau informal, inovatif atau menolak perubahan, bisa menerima keragaman atau anti-keragaman, atau bisa membawa atmosfer yang bersahabat atau tidak bersahabat.
Budaya organisasi merupakan cerminan dari karakterisitik-karakteristik bukan menunjukkan perasaan para anggotanya. Para peneliti tentang budaya organisasi merupakan cara mengukur pandangan karyawan terhadap organisasi, patuh terhadap ketentuan-ketentuan organsiasi, menghargai sasaran yang ingin dicapai, menghargai pandangan organisasi, dan mendorong terciptanya persaingan.
Pengertian budaya organisasi menurut para ahli :
a.      Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.
b.      Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.
c.      Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.
d.      Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi.
e.      Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku.
Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

B. Membahas Contoh Organisasi Laba (PT. Bridgestone Tire Inndonesia)
PT. Bridgestone Tire Indonesia merupakan Perusahaan patungan swasta Nasional Indonesia dengan swasta Jepang. Perusahaan didirikan pada tanggal 8 September 1973, berdasarkan UU Pemerintah Republik Indonesia No.1/1967, tentang Penanaman Modal Asing. Pemegang saham terdiri dari PT. Sinar Bersama Makmur, Bridgestone Corporation dan Mitsui & Co, Ltd. Bridgestone kini telah memperluas ekspornya ke Asia Tenggara, Oceania, Negara-negara Timur Tengah dan Afrika, yang menghasilkan devisa bagi negara.

Motto PT. Bridgestone Tire Indonesia
Menyumbang masyarakat dengan produk bermutu tinggi. Motto ini menjadi dasar bagi kami untuk memberikan pelayanan professional sehingga pelanggan memperoleh kenikmatan, kenyamanan, dan keselamatan, serta kepuasan sewaktu berkendara dengan menggunakan ban merk Bridgestone.
Keunggulan Produk Bridgestone
Sebagai produsen ban utama di Indonesia, Bridgestone memiliki berbagai keunggulan, antara lain : jaminan mutu bagi setiap produk Bridgestone, produk-produk sangat inovatif sesuai kebutuhan pelanggan, layanan penjualan yang dekat dengan pelanggan, serta dukungan manajemen dan infra struktur yang sangat memadai.
Teknologi Bridgestone
Seluruh produk-produk Bridgestone dirancang dan dikembangkan melalui penelitian yang mendalam, dan pengembangan secara terus menerus, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Pusat Pengembangan Teknologi Ban di Tokyo, Jepang yang menggunakan teknlogi terbaru. Sehingga kualifikasi dan syarat mutu Bridgestone telah memenuhi standar internasional.
Jaringan Pemasaran/Sales Network
PT. Bridgestone Tire Indonesia telah mendapatkan pengakuan mutu produknya oleh Bridgestone Corporation sehingga mendapat kepercayaan sebagai basis Export Bridgestone ke seluruh dunia. Hal ini merupakan dorongan bagi PT. Bridgestone Tire Indonesia untuk lebih meningkatkan mutu produk dan kapasitas produksinya.

Jaringan pemasaran Bridgestone mencakup:
Domestic
REP / Replacement (Penjualan ke Agen)
OEM / Original Equipment Manufacturing (Penjualan ke Perusahaan Perakit Mobil Kendaraan)
Ekspor
Menanggapi tren pasar yang cepat, Grup Bridgestone akan terus membangun sistem produksi yang akan memasok produk-produk berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan pada basis global. Namun, Grup telah bertekad bahwa pendirian pabrik baru diperlukan untuk memperkuat sistem pasokan di India. Pabrik baru akan dibangun di sebuah kawasan industri dekat Pune dan akan memiliki akses yang sangat baik untuk kota-kota besar, karena terletak 170 km tenggara Mumbai. Pengiriman ke pelanggan akan ditingkatkan dan akan menjadi lebih mudah.

KESIMPULAN
Organisasi berfungsi terdiri dari dua elemen antara lain:
a.    Lingkungan khusus, merupakan pihak yang berkepentingan dalam suatu organisasi yang berpengaruh secara langsung untuk mencapai tujuannya. Lingkungan khusus dibagi menjadi dua antara lain: pihak yang berkepentingan internal dan eksternal.
b.    Lingkungan umum merupakan lapisan paling luar dari lingkungan organisasi, variable-variabel tersebut antara lain ekonomi, teknologi, politik, hukum sosial budaya dan global.
Budaya organisasi merupakan sistem dari bagian kepercayaan dalam pembentukan dan penunjukkan perilaku para anggotanya.
Perusahaan perlu memperhitungkan keperluan sumber daya yang masuk, kebutuhan berbagai pihak serta faktor external lainya.
            Organisasi dapat membentuk pribadi yang bertanggung jawab terhadap suatu komitmen yang lebih berprinsip dan berpegang teguh terhadap konsep, visi, dan misinya agar suatu tujuan dari organisasi atau perusahaan dapat tercapai dan terintegrasi dengan baik dan sempurna.

Refrensi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Posting Komentar