Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
bekasi, jawa barat, Indonesia
gak tau
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

HUBUNGAN ILMU BUDAYA DASAR DENGAN CINTA KASIH


Hubungan Ilmu budaya dasar dengan cinta kasih adalah bagaimana cara kita memberikan, menyikapi dan mengungkapkan rasa cinta kasih kita kepada orang tua, anak, teman, sahabat, saudara, binatang peliharaan kita, dll. Rasa cinta kasih adalah rasa yang muncul dari lubuk hati yang terdalam untuk rela berkorban, tanpa mengharap imbalan apapun, dan dari siapapun kecuali imbalan yang datang dan ridhai Allah. Sebagian orang cenderung menganggap cinta kasih itu hanya terhadap lawan jenisnya, padahal mereka tidak sadar bahwa secara langsung atau tidak langsung disekitarnya mungkin dapat terjadi interaksi rasa cinta kasih.
- Hubungan ilmu budaya dasar dengan cinta kasih terhadap sang pencipta.
Kritik :
Cinta kepada Allah adalah cinta makhluk atau hamba kepada Khalik (pencipta)-nya, dengan jalan mengakui tanpa ragu akan kebesaran-Nya, dan mematuhi secara konsekwen segala titah-Nya. Namun kini banyak manusia yang tidak mempunyai rasa cinta kasih terhadap sang pencipta dikarenakan mereka dikalahkan oleh kenikmatan dunia yang hanya sesaat. Salah satu contoh yang kini banyak menjamur di kalangan masyarakat adalah mencari rezeki dengan cara mendatangi dukun atau tempat-tempat keramat. Hal itu akan mendatangkan kemurkaan allah dan akan menumbuhkan rasa paranoid dalam usaha. Orang-orang yang termasuk golongan tersebut adalah orang-orang yang akan di murkai allah.
Saran :
 Apa yang diperintah-Nya seharusnya dilaksanakan dan apa yang dilarang-Nya dihindari. Cinta terhadap Allah ini tidak bisa lepas dari yang disebut sebagai akhlak, keimanan, dan tauhid. Allah akan membantu kita terhadap masalah yang dihadapi jika kita berusaha, maka percayalah bila sebuah rezeki telah menjadi bagian kita maka pasti rezeki itu tidak akan lari.

- Hubungan ilmu budaya dasar dengan cinta kasih antara laki-laki dan perempuan.
Kritik :
Cinta harus disertai akhlak yang baik dikarenakan hubungan cinta antara laki-laki dan perempuan sangat dekat dengan zina, tanpa akhlak yang baik akan sangat sulit menghindari zina. Perzinahan adalah salah satu dosa yang sangat besar karena bukan hanya merusak akhlak orang yang melakukannya. Sehingga kita juga sering mendengar istilah "chek-in", yang awalnya adalah istilah dalam dunia perhotelan untuk menginap. Namun tidak sedikit hotel yang pada hari ini berali fungsi sebagai tempat untuk berzina pasangan pelajar dan mahasiswa, juga pasanga-pasangan tidak syah lainnya. Bahkan hal ini sudah menjadi bagian dari lahan pemasukan tersendiri buat beberapa hotel dengan memberi kesempatan chek-in secara short time, yaitu kamar yang disewakan secara jam-jaman untuk ruangan berzina bagi para pasangan di luar nikah.

Saran :
Cinta itu melihat, ada sebab dan akibatnya. Oleh karena itu, jika ingin memiliki cinta yang murni, tulus dan abadi dari seseorang tentu kita memerlukan penyebab yang membuatnya demikian. Jika kita mencintai seseorang karena hal-hal duniawi itu bukanlah cinta melainkan nafsu sesaat.
Refrensi :
-          http://www.tpq-al-iman.co.cc/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

POLA SEHAT BERPACARAN


o    Tujuan Pacaran
Ada berbagai macam tujuan orang berpacaran. Ada yang sekedar iseng, atau mencari teman bicara, atau lebih jauh untuk tempat mencurahkan isi hati. Dan bahkan ada juga yang memang menjadikan masa pacaran sebagai masa perkenalan dan penjajakan dalam menempuh jenjang pernikahan. Namun tidak semua bentuk pacaran itu bertujuan kepada jenjang pernikahan. Banyak diantara pemuda dan pemudi yang lebih terdorong oleh rasa ketertarikan semata, sebab dari sisi  kedewasaan, usia, kemampuan finansial dan persiapan lainnya dalam membentuk rumah tangga, mereka sangat belum siap.
Secara lebih khusus, ada yang menganggap bahwa masa pacaran itu sebagai masa penjajakan, media perkenalan sisi yang lebih dalam serta mencari kecocokan antar keduanya. Semua itu dilakukan karena nantinya mereka akan membentuk rumah tangga. Dengan tujuan itu, sebagian norma di tengah masyarakat membolehkan pacaran. Maka istilah apel malam minggu menjadi fenomena yang wajar dan dianggap sebagai bagian dari aktifitas yang normal.

o   Apa Yang Dilakukan Pada Saat Pacaran
Lepas dari tujuan, secara umum pada saat berpacaran banyak terjadi hal-hal yang diluar dugaan. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan bahwa aktifitas pacaran pelajar dan mahasiswa sekarang ini cenderung sampai kepada level yang sangat jauh. Bukan sekedar kencan, jalan-jalan dan berduaan, tetapi data menunjukkan bahwa ciuman, rabaan anggota tubuh dan bersetubuh secara langsung sudah merupakan hal yang biasa terjadi.

o   Pacaran Bukan Cinta
Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yang berpacaran, sesungguhnya sangat sulit untuk mengatakan bahwa pacaran itu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain. Sebab sebuah cinta sejati tidak berbentuk sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di suatu kesempatan tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS, chatting dan diteruskan dengan janji bertemu langsung.

Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab yang terjadi adalah kencan dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada ikatan formal yang resmi dan diakui. Juga tidak ada ikatan tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada kepastian tentang kesetiaan dan seterusnya. Cinta adalh memiliki, tanggung jawab, ikatan syah dan sebuah harga kesetiaan.Dalam format pacaran, semua instrumen itu tidak terdapat, sehingga jelas sekali bahwa pacaran itu sangat berbeda dengan cinta.

o   Pola Sehat Berpacaran Menurut Pandangan islam
1.      Jangan berduaan dengan pacar di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita.
“Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat Mausu’ah Al Manahi Asy Syari’ah 2/102].
“Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HSR.Tirmidzi).
2.      Jangan pergi dengan pacar lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya.
“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088, Muslim 1339].
3.       Jangan berjalan-jalan dengan pacar ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya.
“…..jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya….”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341].
4.      Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan.
”Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283, lihat Ash Shohihah 1/447/226)
5.      Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya.
“Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya..” (Al Qur’an Surat An Nur ayat 30).
“…zina kedua matanya adalah memandang….” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i).
6.      Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina.
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al Isra 32).
7.      Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok.
“Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).
Refrrensi :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TOPIK-TOPIK YANG MEMBAHAS TENTANG CINTA KASIH


Topik ini tidak akan menjadi topik bahasan yang usang. Kasih, selain memiliki ruang lingkup yang luas, juga memiliki definisi yang luas. Kasih bisa kita berikan dan ungkapkan kepada orang tua, anak, teman, sahabat, saudara, binatang peliharaan kita, dll.. Akan tetapi, kasih yang paling utama harus kita berikan kepada Allah. Dengan mengasihi Allah, maka kita pun akan dapat mengasihi sesama kita dengan tulus.

1. Cinta dalam ajaran Islam

Cinta secara istilah ialah rasa kasih sayang yang muncul dari lubuk hati yang terdalam untuk rela berkorban, tanpa mengharap imbalan apapun, dan dari siapapun kecuali imbalan yang datang dan ridhai Allah.

Dalam Islam, kasih sayang adalah identitas dan asas iman, seperti hal itu merupakan bukti pengaruh agama terhadap hati nurani, seperti halnya ia juga merupakan kesaksian jiwa manusia yang menurut Islam belum akan diakui beragama bila ia tidak memiliki perasaan kasih sayang.

Katakanlah: "Jika bapa-bapa (pembesar dan nenek moyang), anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan-Nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan (azab)-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS At-Taubah, 9:24)

2. Cinta Terhadap Sang Pencipta (hablum min Allah)

Sebagai makhluk Allah, manusia berusaha untuk selalu mengadakan hubungan baik dengan Allah, berupa hubungan ritual (ibadah) dengan-Nya. Dalam sistem ritus ini, seseorang pemeluk agama merasa yakin bahwa dengan selalu mengadakan hubungan baik dengan Tuhan hidupnya akan baik. Dengan kata lain bahagia tidaknya hidup seseorang adalah tergantung kepada hubungan baiknya terhadap Allah.

Cinta kepada Allah adalah cinta makhluk atau hamba kepada Khalik (pencipta)-nya, dengan jalan mengakui tanpa ragu akan kebesaran-Nya, dan mematuhi secara konsekwen segala titah-Nya. Apa yang diperintah-Nya dilaksanakan dan apa yang dilarang-Nya dihindari. Cinta terhadap Allah ini tidak bisa lepas dari yang disebut sebagai akhlak, keimanan, dan tauhid.

3. Cinta Terhadap Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup, yang berupa alam sekitar, baik berupa udara, air, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan lain-lain merupakan prasarana kehidupan yang harus tetap terpelihara keasriannya. Maka segala yang dapat merusak lingkungan harus dicegah, karena dapat berakibat kehidupan yang tidak bersih, tidak tertib, dan tidak aman. Itulah sebabnya Islam melarang bahkan mengutuk orang-orang yang melakukan kegiatan yang dapat merusak lingkungan.

Islam dalam ajarannya mengatakan bahwa manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari alam semesta yang saling dukung-mendukung dengan seluruh bagian alam itu; dan karena individu-indvidu manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dan secara selaras bekerja sama dengan seluruh alam semesta ini, maka tidak boleh ada ketidakserasian antara mereka satu sama lain.

4. Cinta Terhadap Sesama Manusia (hablum min annas)

Cinta terhadap sesama manusia tidak bisa lepas dari rasa cintanya terhadap penciptanya. Karena dalam ajaran Islam, cinta terhadap Tuhan juga berarti cinta terhadap sesama manusia sebagai ciptaan-Nya.

Rasa cinta terhadap sesama manusia tidak bisa lepas dari kemanusiaan. Pandangan Islam menyatakan bahwa manusia itu harus saling lengkap-melengkapi satu sama lain dalam mencapai tujuan, supaya dengan begitu ia cocok pula untuk saling lengkap-melengkapi dengan alam untuk membentuk wujud yang satu pula. Ini terwujud dalam salah satu ayat dalam Al-Quran yaitu:

“Wahai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS.Al-hujuraat 13)

5. Cinta Antara Laki-Laki dan Perempuan Dalam Sudut Pandang Islam

Cinta antara muda-mudi di dalam Islam adalah cinta yang dilandasi rasa ketaqwaan terhadap Allah SWT, dengan mentaati perintah-Nya dan menjahui larangan-Nya, dan disertai akhlak yang baik. Cinta harus disertai akhlak yang baik dikarenakan hubungan cinta muda-mudi sangat dekat dengan zina, tanpa akhlak yang baik akan sangat sulit menghindari zina. Dalam Islam, perzinahan adalah salah satu dosa yang sangat besar karena bukan hanya merusak akhlak orang yang melakukannya saja tetapi juga orang lain. Allah mengatakan dalam Al Quran:

“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra, 17:32)

Cinta itu melihat, ada sebab dan akibatnya. Oleh karena itu, jika ingin memiliki cinta yang murni, tulus dan abadi dari seseorang tentu kita memerlukan penyebab yang membuatnya demikian. Jika kita mencintai seseorang karena hal-hal yang duniawi, karena harta, tahta, ketampanan/kecantikan dan yang sejenisnya, cinta macam ini hanya bisa bertahan jika penyebabnya masih ada. Jika seseorang mencintai dikarenakan ketampanan/kecantikannya, maka, bagaimana jika orang tersebut tidak lagi tampan/cantik lagi?

Dalam suatu hadis dikatakan bahwa seorang laki-laki menikahi seorang perempuan karena empat hal, yaitu: (1) karena kecantikannya, (2) karena kekayaannya, (3) karena keturunannya, dan (4) karena ketaqwaannya. Maka ambillah yang keempat, yaitu karena ketaqwaannya, karena itu akan menjamin hidupnya.

Jika hadis di atas dikaitkan dengan cinta, maka, jika kamu ingin mencari cinta yang abadi, cintailah seseorang dikarenakan keimanannya.

Ada sebuah pepatah lama Inggris yang berkaitan dengan cinta, yaitu:

“You can buy sex, but you can not buy love”, “You can buy food, but you cannot buy appetite”, dan “You can buy a house, but you can not buy a home”.

Yang artinya: anda dapat membeli sex, tetapi anda tidak dapat membeli cinta. Anda dapat membeli makanan, tetapi anda tidak dapat membeli selera. Anda dapat membeli sebuah rumah, tetapi anda tidak dapat membeli ketentraman dalam keluarga. Ini dapat diartikan bahwa cinta tidak dapat dibeli karena cinta sebenarnya datang dari Tuhan.

Kamu dapat membeli makanan apa saja yang bisa kamu beli, akan tetapi, makanan yang paling enak sekalipun akan terasa tidak enak jika kamu tidak punya selera makan.

Banyak orang yang terjebak antara arti cinta dan nafsu. Mereka, terutama muda-mudi tidak bisa membedakan antara cinta dan nafsu. Mereka menganggap bahwa dengan melakukan hubungan seksual berarti mereka telah mencintai seseorang. Nafsu dalam hal ini nafsu syahwat adalah suatu kebutuhan biologis yang dipunyai setiap manusia. Semua jenis nafsu adalah sesuatu hal yang bersifat duniawi sedangkan cinta adalah sesuatu yang datang dari hati nurani yang paling dalam.

Dalam ajaran Islam cinta antara laki-laki dan perempuan adalah bersatunya dua jiwa yang disertai akhlak yang baik, ketaqwaan, dan keimanan terhadap Allah SWT dengan tujuan akhir untuk melakukan pernikahan yang diridhai Allah SWT.

6. Cinta Monyet

Istilah cinta monyet ini biasanya sering kita dengar saat kita remaja dan mulai menyukai seseorang. Cinta monyet ini sebenarnya bisa disebutkan cinta juga, karena mengandung unsur menyenangi dan ingin menjaga seseorang tersebut. Dikatakan tadi cinta ini terjadi pada masa remaja, berarti unsur kedewasaan belum berperan banyak disini, sehingga yang namanya cinta monyet itu biasanya tidak bisa bertahan lama.

7. Cinta Mati / Cinta Setengah-Mati / Cinta Buta

Cinta seperti ini biasanya dikuasai oleh nafsu keinginan. Pada kategori ini, memang terdapat unsur menyenangi dan ingin menjaga seseorang, akan tetapi kadarnya berlebihan. Orang tersebut kurang bijaksana memandang arti menyenangi dan menjaga ini, ingin selalu berada didekatnya, tidak senang kalau si dia berbicara dengan orang lain, dan lain-lain, yang nantinya menjadi ingin selalu menguasai dan melekat pada si dia. Si dia nantinya akan merasa terkekang dan tidak nyaman oleh karena kadar 'menyenangi' dan 'ingin menjaga' yang berlebihan. Hubungan cinta seperti ini mungkin bisa berjalan, akan tetapi biasanya tidak akan berlangsung dengan harmonis, karena ada pihak yang merasa tidak nyaman.

8. Cinta Sejati

Ada 2 hal yang harus dipenuhi agar memperoleh cinta sejati, yaitu cinta kasih dan kesabaran. Dengan mengembangkan cinta kasih dan kesabaran, maka berarti kita dapat lebih bijaksana dalam memandang arti cinta yang sebenarnya, bijaksana dalam menyenangi serta menjaga dan merawat seseorang yang kita senangi, dengan demikian si dia tidak akan merasa terkekang.

Cinta kasih disini ibarat cinta seorang ibu terhadap anaknya yang tunggal. Kita bisa melihat di sekitar kita bagaimana perhatian seorang ibu terhadap anaknya yang tunggal, ia begitu menjaga dan menyayangi anaknya. Ia selalu berusaha memberikan yang lebih baik demi kebaikan anaknya.

Sedangkan mengenai kesabaran, hal ini juga sangat penting. Kita perlu tahu bahwa antara dia dan kita pasti ada beberapa perbedaan dan persamaan. Yang cenderung menjadi permasalahan adalah perbedaan. Untuk menghadapi perbedaan yang ada, maka dibutuhkan kesabaran dalam segala hal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PENGERTIAN CINTA KASIH


Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya w.j.s. Pooerwadaminta, cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang kepada seseorang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya terhadap seseorang. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta kepada seseorang atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka ataupun sayang kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.

Ruang lingkup cinta kasih sangatlah luas dapat mencakup berbagai aspek, tujuan, dan tentunya memiliki berbagai bentuk cinta kasih. Salah satunya Cinta kasih seorang manusia dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1.      Cinta Kasih Secara Vertikal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap Tuhan sebagai sang pencipta termasuk juga apapun yang berhubungan langsung dengan  Tuhan itu sendiri. Seperti Cinta kasih terhadap Agama, Nabi, KitabSuci, Malaikat, dan lainnya.
2.      Cinta Kasih Secara Horizontal, yaitu meliputi cinta kasih terhadap lingkungannya. seperti Cinta kasih terhadap antar sesama Manusia, Alam, Hewan dan Tumbuhan.

* Cinta terbagi atas empat unsur dasar cinta yaitu :
-          Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
-          Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
-          Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain, agar mau membuka dirinya.
-          Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.

* Menurut Dr. Salito W. Sarwono menyatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
·         Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
·         Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
·         Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling mencium, merangkul dan sebagainya.

* Menurut Erich Fromm mengemukakan tentang adanya macam-macam cinta, yaitu :
-          Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta persaudraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
-          Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya.
-          Cinta Erotis, kasih sayang yang bersumber dai cinta erotis (birahi) merupakan sesuatu yang sifatnya khusus sehingga memperdayakan cinta yang sesunguhnya.
-          Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dari diri sendiri. Cinta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
-          Cinta Terhadap Allah

* Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:
·         Perasaan terhadap keluarga.
·         Perasaan terhadap teman-teman, atau philia.
·         Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara.
·         Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros.
·         Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape.
·         Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme.
·         Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu.
·         Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme.
·         Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme.

* Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
·         Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
·         Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
·         Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Refrensi :

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS