Akhir-akhir ini banyak berita-berita
tentang aksi marahnya arya wiguna dengan eyang subur yang populer di youtube. Ekspresi
yang dikeluarkan kemarahan arya wiguna diubah oleh tangan-tangan kreatif
menjadi sebuah bentuk video yang membuat kita tertawa, kata “demi tuhan”
menjadi fenomena candaan saat ini. Pembaca mungkin bertanya apa hubunganya demi
tuhan si arya wiguna dengan tulisan saya saat ini, sebenernya tidak ada
hubunganya hehe. Tulisan saya saat ini demi mi ayam tidak akan kalah serunya
dengan berita arya wiguna saat ini.
Diawali dengan adanya jam kosong
pada hari sabtu, kami bertujuh yaitu nurul, eca, holi, iti, oca, dina dan saya
berinisiatif untuk makan mi ayam kemang. Mi ayam kemang adalah sebutan kami
untuk mi ayam yang dijual tepat didepan kampus gunadarma cabang kemang pratama.
Saat itu waktu menunjukan pukul 13.00 namun saat itu dosenya diganti karena
tidak ada pemberitahuan bahwa dosen akan hadir kamipun sepakat untuk berangkat
menemui si mi ayam kemang. Memang semester ini tidak ada jadwal kuliah di
kampus j4, karena itu kami sangat merindukan sosok mi ayam kemang yang lezat.
Pada saat ada kesempatan, kamipun bersemangat untuk jalan dari kampus gunadarma
j1 menuju kampus gunadarma j4 hanya demi menikmati mi ayam kemang, sekali lagi
demi mi ayam kemang.
Pembaca mungkin bertanya seperti apa
sih sosok mi ayam kemang itu dan bagaimana rasanya. Mi ayam kemang bagi kami
sosok yang begitu menggoda, mi yang porsinya cukup banyak dan daging ayamnya
yang lembut tanpa tulang serta pangsitnya yang rasanya jempol. Harganyapun
cukup terjangkau bagi kami yang berstatus sebagai mahasiswa dan tidak membuat
kantong kita bolong seketika. Berlanjut ke cerita saat perjalanan menuju kampus
gunadarma j4, perjalanan yang cukup membuat bibir manyun. Saat itu macet sekali
saat menuju gerbang kemang pratama ditambah dengan cuaca dimana matahari sedang
panasnya. akhirnya kami sampai tujuan, senyum sumringah terpancar pada wajah
kami dan langsung dengan sigap memesan mi ayam ke penjualnya.
Selagi ibu penjual menyiapi pesanan
kami, kamipun menuju mushola untuk sholat. Seusai kami sholat, salah satu dari
kami menerima pesan bahwa dosen kami ternyata sudah hadir dikelas. Seketika
kami semua panik, memilih antara tetap menunggu mi ayam untuk dinikmati atau dibungkus
dan kemudian kembali ke kampus. Kami memutuskan untuk tetap menikmati mi ayam
kemang saat itu juga karena kenikmatanya akan berkurang jika dibungkus, demi mi
ayam kamipun terlambat masuk kelas haha. Seusai makan kami sepakat untuk tetap
kembali ke kampus j1 walaupun telat setidaknya kami bisa mengikuti mata kuliah
tersebut.
Demi mi ayam belum berakhir
ternyata, diperjalanan menuju kampus j1 tiba-tiba cuaca berubah dalam sekejap,
hujan rintikpun sudah berjatuhan. Kami tetap semangat menerobos hujan rintik
dengan motor, ternyata hujanya semakin deras dan kami memutuskan untuk berteduh
dahulu. Setelah menunggu, hujanpun tak kunjung reda akhirnya kami memakai jas
hujan. Seketika hujanpun berhenti ditengah perjalanan, ternyata hujanya hanya
daerah kemang pratama saja yang lainya kering. Karena butuh waktu yang lama
untuk melepaskan jas hujan, kami tetap memakainya walau hujan sudah berhenti
memang lucu sekali kelihatanya.
Singkat cerita sampailah kami
dikampus tercinta gunadarma cabang kalimalang, karena sudah dikejar waktu kami
parkir motor diluar parkiran motor kampus. Satpam sempat menegur kami untuk
pindahkan motornya, kami tidak mengubrisnya dengan beralasan kami sedang
dikejar waktu untuk mengikuti mata kuliah. Sampai dikelas mata kuliah sudah
hampir usai, setelah kurang lebih 10 menit kami duduk mata kuliahpun berakhir.
Kalau dipikir-pikir kami hanya numpang duduk dan tanda tangan saja masuk ke
kelas. Peristiwa yang tak terlupakan, demi mi ayam kami rela bermacet-macet ria
dibawah terik matahari, demi mi ayam kami jadi hujan-hujanan, demi mi ayam
kamipun terlambat masuk ke kelas, tapi karena mi ayam kami menikmati saat-saat
kebersamaan yang di lalui dan tertawa bersama disela-sela kesialan kami J. We love you mi ayam kemang.