Sebelumnya
saya sudah bahas tentang perjuangan saya mendapatkan gelar asisten. Pekerjaan
saya sebagai asisten dituntut untuk siap bersedia kapan saja menjadi tutor
apapun itu materinya. Saya ingat sekali saat pertama kalinya saya menjadi
tutor, sangat lucu bahkan memalukan menurut saya. Tutor pertama saya saat itu
materinya adalah bahasa pemrograman cobol. Bahasa pemrograman cobol memang
sudah saya pelajari semenjak saya duduk di semester 3.
Saat
pertama membuka praktikum, saking groginya saya tidak mampu melihat ke semua
praktikan yang ada. Suara saya yang sebenernya cukup besar untuk didengar
seketika berubah menjadi kecil bahkan tidak terdengar. Saat dalam keadaan grogi
memang suara saya tidak akan keluar dengan sempurna dan akan tersendat. Salah
satu temen asisten saya menegur untuk
mengeraskan suara saya, karena tidak terdengar sampai belakang. Tetapi apadaya
keadaan yang membuat suara saya seperti ini.
Berlanjut
ketika saya menjelaskan materi, keluarlah tetesan keringat sebiji-biji jagung
ditambah dengan ruangan lab a yang AC-nya mati. Kemudian salah seorang
praktikan bertanya tentang materi yang saya berikan, saya sebenernya bisa
menjawabnya karena saking grogi jadi terbatah-batah. Bahasa pemrograman cobol
memang sangat sensitif, untuk salah titik saja sudah membuat error program.
Salah satu tugas tutor adalah mengarahkan praktikan untuk menemukan error.
Sayapun
dipanggil oleh salah seorang praktikan , karena program mengalami error. Masih
dalam keadaan kuyub keringat, saya mencoba membaca error yang ada dan
membetulkanya. Saya menghilangkan
keringat saya dengan tangan, sayapun tidak sadar bahwa saya habis menghapus
tulisan dipapan tulis. Setelah praktikum selesai salah seorang teman asisten
memberitahu saya bahwa muka saya cemong akibat penghapus papan tuils yang saya
gunakan tadi. Spontan saya membersihkan muka saya dan sayapun sangat malu.
Bayangkan saja sepanjang praktikum berlangsung muka saya penuh dengan cemong.
Lucu sekali jika teringat masa-masa pertama kali saya tutor, pengalaman yang
tak terlupakan.
0 comments:
Posting Komentar